SURABAYA (BM) – Hingga hari Kedua, pencarian balita yang tercebur selokan dan terseret arus di Babatan, Wiyung, Surabaya sampai pukul 22.27 WIB petugas gabungan baik dari Kepolisian, BPBD, dan Basarnas belum menemukan balita naas tersebut.

Ketika dikonfirmasi ke Kompol Slamet Agus Sambodo Kapolsek Wiyung melalui whatsappnya mengatakan, balita yang tercebur di selokan tersebut belum ditemukan.

“Urung Ketemu mas,” ujar Kompol Slamet Agus Sambodo Kapolsek Wiyung singkat, Rabu (25/12/2024) malam.

Dari informasi, pencarian oleh tim gabungan dilakukan di Sungai Makmur dengan menggunakan 5 perahu serta memanfaatkan alat berat eskavator untuk mengangkut eceng gondok agar memudahkan pencarian.

Dari pantauan, tim gabungan berhenti istirahat sejenak, kemudian kembali mencari dengan metode penyisiran dari titik TKP sampai arah ke sungai makmur lewat atas atau jalur darat menyisir tepi salokan dan tepi sungai.

Menurut salah satu tim gabungan jika langkah pencarian tersebut masih belum membuahkan hasil juga malam ini, pihaknya akan melanjutkan pencarian besok pagi mulai sekitar pukul 07.00 WIB.

Seperti diberitakan, balita MR berjenis kelamin laki-laki berusia 3,5 Tahun yang sedang bermain dan hujan-hujanan tercebur dan terseret arus selokan di Babatan, Wiyung, Surabaya, Selasa (24/12/2024) sore.

Kronologis peristiwa balita yang tercebur dan terseret diselokan berukuran lebar ± 50 Cm  yang tinggal di Kos - Kosan Babatan Gg. 2 RT.05 RW.02 Wiyung ini diketahui terjadi sekitar pukul 15.30 WIB.

Menurut keterangan Pengasuh (Bude) Korban menjelaskan, awal mulanya korban bermain dengan Amel (Kakak Korban) dan Dafi  di Depan kos - kosan saat hujan kemudian Amel memberitahukan kepada orang tuanya ( pengasuh /bude) korban hanyut terbawa arus air di Selokan. Mirisnya lagi, Kedua orang tua balita ini sedang bekerja di Malaysia sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Sejak adanya laporan tersebut, tim gabungan segera mencari keberadaan balita tersebut hingga malam dan mendirikan posko darurat di Royal Residence.